Hei, bayang itu sekelebat singgah. Entah dari selatan, timur atau barat daya. Aku juga tak menyadarinya. Hanya memberat di pikiran.
Hei, aku ini lelah. Lelah terus menerus dihantui sebuah bayang yang sudah sudah. Aku bukan sosok dengan ingatan kuat tapi juga lengah melupakan. Terkaparlah.
Hei, kapan singgahmu bisa lebih lama, jangan hanya sekilas pandang saja. Aku lambat menahannya. Aku tak sempat merekamnya.
Hei, otakku bukan taman dengan sepasang ayunan. Jangan berlarian. Jangan dipermainkan.
Hei, haruskah bayangmu ku kumpulkan berbuku buku. Membantuku mengigatmu. Bukan lagi mengejar bayang semu. Yang datang dan pergi tak perduli waktu.
Hei, kenapa bayangmu merumitkan ku..
Hei, ternyata aku rindu..
Aulia - 20 Maret 2014