Memperebutkan tahta tertinggi di pola pikirku..
Lambat laun hancurkan kasta cinta yang ku rajut
Aku terbuai, ak hambar sesaat
Aku di tipu bahagia di picu amarah
Aku tersungkur, aku teracuhkan
Aku tak punya jalan keluar..
Ku coba mendekap, menahannya pergi
Tapi terlalu perih
Ia sedikit demi sedikit menyayatkan luka,
Memberi bercak diatas sutra yang putih..
Ia membekas..
Aku ingin pergi, aku ingin enyah
Tak kuasa lagi ku duduk berbincang dengan air mata..
Tak kuasa lagi ku terdiam menopang semua beban..
Tapi kenapa aku tetap bertahan
Kenapa begitu betahnya menghuni ruang yang sudah berkali kali berontak
Kenapa tetap kukuh dengan rasa yang mematikan
Ada apa dengan semua ini
Kenapa selalu gaduh merusak otakku
Kenapa aku selalu terjebak dalam runyam
Apa yang kurasakan?
Aku akan bertahan atau aku ingin beranjak?
Beri aku jarak, kalian begitu dekat..
Sulit mengartikan, benci maupun cinta...
Aku di tipu bahagia di picu amarah
Aku tersungkur, aku teracuhkan
Aku tak punya jalan keluar..
Ku coba mendekap, menahannya pergi
Tapi terlalu perih
Ia sedikit demi sedikit menyayatkan luka,
Memberi bercak diatas sutra yang putih..
Ia membekas..
Aku ingin pergi, aku ingin enyah
Tak kuasa lagi ku duduk berbincang dengan air mata..
Tak kuasa lagi ku terdiam menopang semua beban..
Tapi kenapa aku tetap bertahan
Kenapa begitu betahnya menghuni ruang yang sudah berkali kali berontak
Kenapa tetap kukuh dengan rasa yang mematikan
Ada apa dengan semua ini
Kenapa selalu gaduh merusak otakku
Kenapa aku selalu terjebak dalam runyam
Apa yang kurasakan?
Aku akan bertahan atau aku ingin beranjak?
Beri aku jarak, kalian begitu dekat..
Sulit mengartikan, benci maupun cinta...
0 comments:
Posting Komentar